Antara Peluang Demografi dan Ancaman Struktural, Indonesia Tantangan 2025

Oleh : Asogi Akbar, S.E., M.M

Memasuki tahun 2025, Indonesia menghadapi tantangan besar dalam pembangunan nasional yang salah satu intinya terletak pada kualitas sumber daya manusia (SDM). Meskipun negara ini tengah berada di masa bonus demografi, di mana jumlah penduduk usia produktif mendominasi, realitas di lapangan menunjukkan bahwa potensi besar ini belum dimanfaatkan secara optimal. Bahkan, lemahnya kualitas SDM Indonesia justru menjadi salah satu hambatan utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan daya saing bangsa.

1.Ketidaksesuaian Kompetensi dan Kebutuhan Industri

Salah satu permasalahan utama dalam pembangunan SDM Indonesia adalah belum terwujudnya keterpaduan antara dunia pendidikan dan dunia kerja. Kurikulum pendidikan formal, baik di tingkat menengah maupun tinggi, belum sepenuhnya selaras dengan dinamika kebutuhan industri. Hal ini tercermin dari tingginya angka pengangguran terbuka di kalangan lulusan SMA dan perguruan tinggi.

    Produktivitas tenaga kerja Indonesia hingga kini masih tertinggal dari negara-negara ASEAN lainnya. Laporan dari Asian Productivity Organization (APO) menunjukkan bahwa nilai tambah per pekerja Indonesia masih jauh di bawah Malaysia dan Thailand. Hal ini diperburuk oleh rendahnya adopsi teknologi dan keterampilan digital di kalangan pekerja.

    Di era Revolusi Industri 4.0 dan disrupsi digital yang masif, kemampuan untuk beradaptasi dengan teknologi merupakan kunci. Namun, data menunjukkan bahwa masih banyak tenaga kerja Indonesia yang belum memiliki literasi digital dasar. Program pelatihan dan peningkatan kapasitas belum sepenuhnya menjangkau kelompok rentan dan pekerja informal.

    2.Aspek Etika dan Integritas

    Pembangunan SDM tidak dapat dipisahkan dari pembentukan karakter, etika, dan integritas. Dalam beberapa tahun terakhir, berbagai kasus pelanggaran etika, korupsi, dan penyalahgunaan kewenangan di berbagai sektor menunjukkan bahwa tantangan SDM Indonesia bukan semata pada aspek kompetensi teknis, tetapi juga moralitas individu.

      Oleh karena itu, pendidikan karakter, penguatan nilai-nilai Pancasila, serta etika profesional perlu menjadi bagian integral dari kurikulum pendidikan maupun pelatihan kerja.

      Kesimpulan

      Kondisi lemahnya sumber daya manusia Indonesia di tahun 2025 menunjukkan bahwa tantangan pembangunan SDM bersifat multidimensi, mencakup aspek pendidikan, keterampilan, etika, dan distribusi wilayah. Untuk menjadikan bonus demografi sebagai peluang emas, dibutuhkan kebijakan yang komprehensif, terintegrasi, dan berkelanjutan.

      Pemerintah, sektor swasta, institusi pendidikan, serta masyarakat sipil perlu berkolaborasi lebih erat dalam membangun ekosistem SDM yang adaptif, produktif, dan berintegritas. Tanpa transformasi serius, Indonesia berisiko kehilangan momentum sejarah yang seharusnya menjadi batu loncatan menuju negara maju.

      Pos terkait

      Tinggalkan Balasan

      Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *